18 Sep 2008

Postingan baru

. 18 Sep 2008
1 komentar

Larantuka-kota Reinha (kaya Tradisi)

Di NTT bahkan Indonesia, Kota Larantuka-Ibu kota Kabupaten Flores Timur tidaklah begitu terkenal. Kota ini hanya menjadi buah bibir ketika menjelang paskah, slah satu hari besar keagamaan. Masyarakat dari berbagai kota di Indonesia bahkan mancanegara hadir saat perayaan prosesi Jumat Agung atau yang biasa dikenal dengan nama Semana Sancta

Dilihat dari topografi, Larantuka kotanya kecil.Sebetulnya topograi ini kurang mendukung untuk pertumbuhan sebuah kota.sebelah selatan langsung berhadapan denagn laut, utara langsung mendaki gunung Mandari. Dengan kondisi seperti ini Larantuka terbentang dari barat ke timur sepanjang lebih dari 10km.

Larantuka memiliki sejarah yang sangat kaya dengan tradisi. Nama Larantuka  sebetulnya sudah mendunia karena tumbuh dan terus bertahan hingga hari ini. Ikon tradisi itu adalah SEMANA SANCTA dan HARI BAE pada masa paskah. Sejauh sisa-sisa pengaruh portugis masih terasa. Pengaruh portugis ini tidak hanya menyata  dari nama-nama marga/fam khas portugis ,tetapi juga dari kosa kata yang masih bertahan. Misalnya untuk marga/fam, ada Fernadez, Diaz, De Ornay, Da Silva dan beberapa yang lainya

Dalam berbagai literatur, baik berbahasa asing maupun bahasa Indonesia, Kota ini dianggap sebagai kota sinar gemerlap.Karena dari sinilah benih katolik tumbuh dan berkembang ke seantero nusa tenggara dan nusantara melalui anak-anak nagi,baik sebagai misionaris, awam, guru agama, tukang kayu(kayu dan batu),nelayan dan petani.

tradisi yang sangat menarik juga bisa ditemukan di Larantuka ketika Seorang anak Larantuka hendak meninggalkan(merantau)Larantuka, Mereka harus memperoleh dua Izin. yaitu izin imperatip(pmerintah dan izin famili atau keluarga yang biasanya diberikan oleh orang tua dan keluarga besar. ketika sudah merantaupun doa-doa dinaikan di tanah nagi untuk mereka yang ada ditanah rantau.Doa inilah yang menguatkan para perantau sehingga merak merasa tidak merantau sendiri. Jiwa dan rohnya selalu dibentuk dan dituntun dari kota ini. Keberhasilan perantau dipertaruhkan dalam doa pagi,misa pagi,doa sore dan doa menjelang tidur malam,doa dikuburan keluarga,nowena,mengaji di Kapela Tuan MA dan Kapela Tuan ANA serta berbagai divosi lain.

Ini hanyalah sebagian dari Budaya dan Keaneka ragaman yang di miliki oleh Tanah Air kita, Untuk itu kita perlu memilahara Budaya kita agar tidak direbut oleh negara lain. Ayo bangkit Negara Indonesia.....















Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Copyright 2008 New World Funday is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com