Memiliki anak merupakan dambaan setiap pasangan yang telah menikah. Tapi apa daya jika kehamilan itu tidak dapat dipertahankan atau biasa disebut keguguran. Kenali apa saja penyebab keguguran tersebut dan hal hal apa yang mesti dilakukan agar keguguran dapat dihindari.
Apa sih keguguran itu?
Menurut Dr. Kanadi Sumapraja, SpOG(K), staf bagian obserti dan Ginekologi FKUI-RSCM Keguguran adalah penghentian proses kehamilan pada usia dibawah 20 minggu. Pada saat itu janin memiliki berat kurang lebih 500 gram. Keguguran ada yang bersifat sporadic atau dikenal dengan keguguran berulang.dimana keguguran sporadis tidak memiliki pola dan sebagian besar disebabkan oleh kelainan kromosom, bisa pada sel telur atau sel sperma.
Apa sih penyebab keguguran?
Selain penyebab kelainan kromosom, ada banyak factor yang diduga menjadi penyebab keguguran, antara lain adalah:
*
Penyakit Autoimun, yaitu penyakit systemic lupuserythematosus (SLE) dan adanya antiphospolipid antibody(APLAs)
*
Kelainan anatomi, biasanya diakibatkan oleh kelainan rahim atau leher rahim.
*
Adanya infeksi, ada beberapa kuman yang dapat menyebabkan keguguran misalnya chlamidia trachomatis dan nesseiria gonorrhoe.
*
Pengaruh lingkungan dan gaya hidup.
Perhatikan gaya hidup.
Keguguran juga dapat diakibatkan oleh gaya hidup. Wanita yang cenderung merokok, mengkonsumsi minuman keras, obesitas atau berat badan kurang dapat memiliki gangguan hormon yang berakibat gangguan kehamilan.
Belum ada penelitian yang akurat tentang keadaan wanita stress dapat menyebabkan keguguran.
Tidak usah khawatir dan tidak usah mengurangi waktu kerja, karena belum ada data jika tetap mengerjakan pekerjaan harian tanpa menguranginya dapat menimbulkan keguguran terhadap wanita.
Apa saja sih jenis keguguran?
Pada saat wanita mengalami keguguran ada beberapa tingkatan yang. Tingkat dan tindakan yang dilakukan saat keguguran ditentukan semuanya oleh dokter. Jenis jenisnya adalah :
1.
Abortus komplet, dimana jika wanita mengalami keguguran tingkat ini semua hasil konsepsi keluar semua. Tandanya antara lain, embrio sudah berbentuk janin dan lepas semua dari dinding rahim. Terjadi biasanya diawal kehamilan ketika plasenta belum terbentuk. Janin sendiri akan keluar dari rahim, baik secara spontan maupun dengan alat bantu. Pada abortus ini biasanya tidak dilakukan tindakan apa apa. Sementara jika pasien datang dengan pendarahan dan masih terlihat sisa jaringannya, maka dilakuakn pembersihan sisa jaringan melalui cara kuret.
2.
Abortus tidak lengkap (inkomplet), tandanya antara lain sebagian jaringan embrio sudah terlepas dari dinding rahim dan sebagian jaringan ada dimulut rahim. Untuk kasus ini jika terjadi pendarahan terus menerus embrio / janin harus segera dikeluarkan.
3.
Abortus insipiens, sebagian jaringan sudah turun dan berada dimulut rahim, tapi seluruh embrio masih berada didalam rahim. Pada kasus ini sangat kecil kemungkinan untuk mempertahankan kehamilan.
4.
Abortus imminens, tandanya hasil pepbuahan (embrio) lepas sebagian atau terjadi pendarahan dibelakang tempat embrio menempel. Karena embrio masih berada dibelakang rahim dan dapat bertahan hidup, sehingga masih bisa diselamatkan.
Tanda tanda jika mengalami keguguran
Biasanya sebelum mengalami keguguran, akan didahului dengan tanda-tanda. Apa saja?
*
Pendarahan. Tanda keguguran yang paling umum dan sering terjadi ini hanya bisa berupa bercak bercak yang berlangsung lama sampai pendarahan hebat.
*
Kram dan kejang pada perut, seperti yg biasanya terjadi pada mereka yang terserang kram perut pada awal datang bulan. Biasanya kram perut ini terjadi berulang kali dalam waktu yang lama.
*
Nyeri pada bagian bawah perut. Rasa nyeri biasanya cukup mengganggu dan dalam waktu lama. Sakit yang tak kunjung redapada bagian bawah panggul, selangkangan dan daerah alat kelamin. Keluhan ini biasanya muncul beberapa jam bahkan beberapa hari setelah muncul gejala pendarahan.
Kapan sih waktu yang tepat untuk kembali hamil setelah mengalami keguguran?
Tidak ada alasan untuk menunda kehamilan, anda bisa hamil kapan saja. Kecuali jika ada masalah kejiwaan karena trauma dengan keguguran, atau memiliki masalah kesehatan lain misalnya diabetes atau penyakit tiroid. Jika keguguran anda dikarenakan infeksi (mis: toksoplasma) maka perlu waktu untuk tubuh untuk membentuk zat antibody selama 6- 8 minggu.
Banyak wanita yang khawatir setelah megalami keguguran. Tidak usah khawatir, bagi anda yang pernah mengalami keguguran, maka kemungkinan anda untuk melahirkan anak masih cukup tinggi. Kemungkinan untuk keguguran kembali hanya 15%. Sehingga tidak diperlukan pengobatan khusus. Tapi untuk wanita yang telah mengalami keguguran 2 kali bahkan sampai 3 kali berturut turut, kemungkinan untuk kembali keguguran menjadi lebih besar. Untuk pasien yang mengalami hal tersebut dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya. Mungkin saja ada kelainan genetic atau mengalami kelainan lain seperti sindrom APS atau trombophilia.
Tingkatkan gaya hidup yang sehat, untuk menghindari keguguran.
Referensi: Majalah dokter kita
image: www.dailymail.co.uk
Klik disini untuk melanjutkan »»