Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan.
Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, Trichomoniasis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
Misalnya, Trichomoniasis yang disebabkan oleh parasit yang disebut Trichomonas vaginalis, ditularkan khususnya melalui kontak seksual secara langsung. Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui mutual masturbation dan berbagai sex toys (alat bantuk seks).
Tanda dan gejalanya pada perempuan? Gejala umumnya muncul dalam 4-20 hari setelah infeksi. Perempuan yang terinfeksi parasit Trichomonas akan mengeluarkan cairan dari vagina berwarna kuning kehijauan atau abu-abu serta berbusa dalam jumlah banyak, kadangkala disertai pendarahan dan bau tidak sedap, gatal pada vulva sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.
Sering buang air kecil dan terasa sakit, pembengkakan vulva, rasa tidak nyaman selama berhubungan seksual dan sakit di wilayah perut. pendarahan di serviks mungkin terjadi, namun ini bukan gejala umum.
Sebelum menuju ke dokter langganan, mari kita kenali dulu gejala-gejala penyakit menular seksual pada perempuan..
* Perubahan pada cairan Vagina (lebih kental, tidak berwarna, baunya menusuk) beberapa hari hingga dua minggu setelah masa menstruasi. Sakit, rasa terbakar, atau gatal saat berkemih yang berlangsung selama 24 jam.
* Sakit selama melakukan hubungan intim dengan pasangan. Sakit atau terasa berat pada area pelvis atau perut bagian bawah.
* Gatal, rasa terbakar atau sakit pada area atau sekitar wilayah genital. Luka, ruam, melepuh, bengkak, seperti kutil pada sekitar organ genital.
* Terjadi bercak di sekitar Vagina atau bahkan pendarahan setelah hubungan intim. Gejala umum dari infeksi seperti demam dan kelelahan atau kurang energi.
Penyakit menular seksual pada perempuan hamil kemungkinan akan menyebabkan masalah antara lain berat lahir rendah pada bayi, kelahiran prematur, infeksi pada bayi yang baru lahir (pneumonia, infeksi mata atau masalah pada sistem saraf). Infeksi tersebut kemungkinan mengancam kehidupan bayi atau menyebabkan masalah jangka panjang yang serius atau bahkan cacat tetap.
Perempuan yang mengalami episode pertama dari herpes genital pada saat hamil akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya kelahiran prematur. Kejadian akut pada masa persalinan merupakan indikasi untuk dilakukannya persalinan dengan operasi cesar sebab infeksi yang mengenai bayi yang baru lahir akan dapat menyebabkan kematian atau kerusakan otak yang serius.
Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan PMS melalui hubungan seks. Kondom dapat mengurangi risiko tetapi tidak dapat samasekali menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Walaupun memakai kondom saat melakukan hubungan seks, masih ada kemungkinan untuk tertular penyakit ini yaitu melalui adanya luka di daerah kelamin.
3 Agu 2008
Tanda PMS pada Wanita
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
Baca Juga Yang Ini :) :
Posting Komentar
Silakan Tinggalkan pesan mengenai Blog ini, Tapi jangan Nyepam ya...Makasi atas Kunjunganya :)